Sabtu, 27 Februari 2010

Hati

Yang namanya hati memang sulit diprediksi.

Kadang, hati itu bisa senang, marah, kecewa, sedih, dan
tersinggung.

Namun, hati itu harus bisa dikontrol. Tanpa dikendalikan ,sebuah hati akan berantakan bergerak tak beraturan layaknya atom-atom. Bisa ke kanan, ke kiri, ke atas, ke bawah, horizontal, atau vertikal.

Hati itu harus diatur, agar tetap rendah, jangan sampai hati yg baik jadi ternodai, atau terdoktrin untuk berfikir negatif.

Aku punya hati, kamu punya hati, kalian pun punya. Dengan porsi berbeda-beda.Namun, dengan fitrah yg sama, ingin baik, ingin disayang, diperhatikan dan dihargai.

Ingat, manusia diciptakan berbeda, tidak identik, yang terpenting adalah bagaimana usaha kita menempatkan hati dalam posisi netral, karena tidak ada manusia baik yg ingin menyakiti manusia baik lainnya. Tidaklah mungkin kalau sayang lantas menyakiti.

Bahkan mata kanan dan mata kiri kita memiliki ukuran yg berbeda,walau hanya beberapa milimikron. Apalagi hati yang tidak tampak dari luar?. Tentu sulit diprediksi.

Dalam posisi ini, seharusnya mata hati yg harus melihat. Janganlah karena hati kita sedang tidak baik, lantas melihat hati orang lain itu juga tidak baik.

Tidak ada salahnya bercermin, itu untuk kemajuan kita juga. Bukan untuk menceramahi, atau menggurui.


Maka jagalah hati kita dan sayangi.

Inilah kenyataan,

Bahwa hati manusia itu dinamis. Bukan statis.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar